Layang-Layang Romli : dari Bogor Terbang ke Mancanegara
Siapa yang tidak mengenal Layang-layang? Sebuah mainan yang terbuat dari kertas dan bambu yang dimainkan dengan cara menerbangkannya menjadi pilihan utama bagi anak-anak ketika libur sekolah. Namun di era serba digital seperti dewasa ini, anak-anak nampak enggan menghabiskan waktu liburannya untuk bermain Layang-layang. Padahal di era sebelum merajahnya dawai, permainan ini sangatlah digandrungi semua kalangan di setiap daerah. Bukan hanya anak-anak saja. Orang dewasa pun kerap memainkan Layang-layang hingga sempat diadakan kompetisi Layang-layang.
Bila diingat kembali pada masa itu, ada salah satu pabrik rumahan Layang-layang di Kota Bogor yang dahulu kala hasil produksi Layang-layang tersebut telah disebut-sebut sebagai Layang-layang dengan kualitas terbaik. Namun di era sekarang ini dengan minat anak-anak yang mungkin sudah enggan memainkan Layang-layang, apakah salah satu pabrik Layang-layang tersebut telah hilang macam ditelan bumi? Kenyataannya tidak begitu. Dalam kesempatan kali ini tim Ruang Imaginakal menyambangi pabrik rumahan Layang-layang yang berlokasi di Jalan Bantarjati, Bogor Utara. Ya, Layang-layang Romli!
Layang-layang Romli telah berproduksi sejak tahun 1980. Berangkat dari hobby pribadi sang pengrajin yang mana senang memainkan Layang-layang – pada awalnya mendorong Romli untuk membuat layangan sendiri dan memainkannya dari kampung ke kampung dan berhasil mengalahkan banyak pemain lainnya. Dari sanalah banyak pemain menanyakan Layang-layang yang digunakan Romli, dan muncullah ide untuk membuat Layang-layang sebagai lahan bisnis untuk Romli.
Kini keberadaan Layang-layang Romli sudah terhitung sekira 38 tahun. Bukan hanya masih konsisten dalam membuat Layang-layang saja, namun peminat Layang-layang Romli sudah sampai hingga ke Mancanegara. Beberapa pedagang dari Singapura dan Belanda telah mempercayai Romli untuk bekerja sama dalam menerbangkan bisnisnya.
[/text]“Sebetulnya saya gak pernah promosi ke mana-mana. Gak pernah juga memasukkan Layang-layang saya ke warung atau pasar. Tapi Alhamdulillah-nya banyak yang datang ke rumah untuk membeli Layang-layang secara borongan,” ungkap Romli.
Layang-layang Romli terbuat dari bahan bambu pilihan dan kertas tisu khusus yang menjadikan produk Layang-layang Romli dipercayai kualitasnya oleh banyak pelanggan. Layang-layang Romli dikenal dengan karakternya yang ringan dan seimbang ketika dimainkan. Serta bukan hanya Layang-layang saja, Romli pun memproduksi benang layangan sendiri. Harga Layang-layang Romli dibandrol dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp.1.000.00,- sampai Rp.2.000.00,- dengan kualitas yang tentunya terbaik yang mana menjadi alasan Layang-layang Romli masih tetap eksis hingga saat ini dan menembus pasar Mancanegara.
Salam,
Penulis (Fahriza Nugraha)
(2) Comments
PixelDima
This is an example of a comment made on a post. You can either edit the comment, delete the comment or reply to the comment. Use this as a place to respond to the post or to share what you are thinking.
John Doe
Energistically benchmark focused growth strategies via superior supply chains. Compellingly reintermediate mission-critical potentialities whereas cross functional scenarios. Phosfluorescently re-engineer distributed processes without standardized supply chains. Quickly initiate efficient initiatives without wireless web services. Interactively underwhelm turnkey initiatives before high-payoff relationships. Holisticly restore superior interfaces before flexible technology. Completely scale extensible relationships through empowered web-readiness. Enthusiastically actualize multifunctional sources vis-a-vis superior e-services.