19duapuluh : Guyuran Romantisme untuk Panggung Musik Sana-Sini

19duapuluh : Guyuran Romantisme untuk Panggung Musik Sana-Sini

S

etelah membuat video eksperimental yang mengawinkan antara lima lagu dan puisi — yang mana adalah sebuah proyek kolaborasi dengan penulis depresif berinisial F, dan menggelar pemutaran video di beberapa kantor organisasi, hari sabtu (20/7/19) untuk pertama kalinya Reza Septianto, Rivan Alfiansyah, Iman Nurhidayat, dan Rendra Komo yang menamai grupnya sebagai 19duapuluh tampil di atas panggung yang cukup besar yakni di acara Musik Sana-Sini. Bertempat di Gor Pajajaran Hall A, aksi panggung mereka terbilang mampu menarik perhatian.

Berbeda dari video yang telah mereka garap, dalam penampilan perdananya ini 19duapuluh memilih konsep Romantisme. Komo sang vokalis tidak bernyanyi seorang diri, pria berkacamata yang selama tampil di atas panggung bertelanjang kaki itu menggandeng Rila (vokalis dari Ambarila) untuk menemani menyanyikan lagu ‘Sampai Nanti Sampai Rambutku Putih’ di puncak penampilan. Bukan hanya itu saja, selain Rila yang ikut mengisi vokal, ada pula balutan keyboard dari Aryo Condro yang menambah ambient sehingga musik yang mereka suguhkan terdengar megah sekaligus manis. Dan setiap pergantian lagu Komo tak luputnya memberikan sebuah monolog tentang kisah asmara yang menyebut nama ‘Adam dan Hawa’. Dengan lirik lagu-lagu mereka yang memang menceritakan soal cinta, monolog Komo ketika pergantian lagu dan ditutup dengan satu lagu yang dinyanyikan bersamaan dengan Rila sembari bergandengan tangan betul-betul membuat panggung Musik Sana-Sini dibanjuri bulir-bulir keromantisan.

“Kami senang bisa main di Musik Sana-Sini. Sejujurnya deg-degan hahahha.. karena ini kesempatan yang langka buat musisi Bogor untuk main di panggung besar, apalagi untuk 19duapuluh yang masih balita. Terimakasih untuk musik Sana-Sini dan MGA production yang sudah membuat panggung musisi,” ungkap Komo dengan wajah yang masih nampak tegang setelah turun dari panggung.

Bukan hanya Komo, Rila pun berujar demikian. Baginya 19duapuluh adalah grup musik yang masih tergolong baru namun memiliki musikalitas yang begitu matang. Maka dari itu Rila begitu berantusias penuh ketika diajak berkolaborasi dengan 19duapuluh. Dan ketika ditanya apakah aksi panggung yang tersaji romantis antara Rila dan Komo itu memang direncanakan atau tidak, Rila seraya mengenyahkan keringat yang menimbul pada keningnya menjawab, “Sebetulnya gue sama Komo memang menjalin hubungan asmara dan berencana melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sama seperti kita bermusiklah. Harus ada fase yang lebih serius.”

Selain ada 19duapuluh, di acara Musik Sana-Sini menyuguhkan beberapa grup musik lintas genre lainnya. Seperti Kraken, SPRM, Super Riots, Streo Wall, Sydera, Pee Wee Gaskins, Jason Ranti, dan Sisitipsi — yang mana dari semua penampil tersebut masing-masing miliki karakter aksi panggung dan musikalitas yang luar biasa.

Salam,

Penulis (Fahriza Nugraha)

Leave a Reply